Sejarah Real Madrid Fc
- SITUS RESMI:www.realmadrid.com
Sebelum
1897, penduduk Madrid tak mengenal sepak bola. Olahraga ini
diperkenalkan sejumlah profesor dan pelajar Institución Libre de
Enseñanza, dengan mendirikan Football Club Sky tahun 1897, yang bermain
setiap Minggu pagi di Moncloa. Klub
terpecah menjadi dua di tahun 1900; New Foot-Ball de Madrid dan Club
Español de Madrid. Dua tahun kemudian Club Español de Madrid terpecah
lagi, dan menghasikan pembentukan Madrid Football Club pada 6 Maret
1902. Setelah
tiga tahun berdiri, Madrid FC memenangkan gelar pertamanya dengan
mengalahkan Athletic Bilbo di final Piala Spanyol. Klub ini pula yang
menjadi pendiri Asosiasi Sepakbola Spanyol pada 4 Januari 1909. Saat itu
klub dipimpin Adolfo Meléndez. Tahun 1920, klub berganti nama menjadi Real Madrid. Adalah Raja Alfonso yang memberi nama Real, atau Royal,
kepada klub itu. Sembilan tahun kemudian liga sepakbola Spanyol pertama
didirikan. Si Putih meraih gelar Primera Liga Spanyol pertama tahun
1931, tahun berikut meraihnya lagi, dan menjadi klub pertama yang dua
kali berturutan meraih gelar liga. Tahun
1945 Santiago Bernabeu Yeste menjadi presiden. Di bawah kepemimpinannya
Stadion Santiago Bernabeu dan Ciudad Deportiva dibangun kembali,
setelah rusak pada perang sipil. Tahun 1953, Bernabeu memperkenalkan
strategi memboyong pemain berkelas dunia dari luar negeri. Salah
satunya, dan yang paling terkenal, adalah Alfredo di Stéfano. Jadilan
Real Madrid klub multinasional pertama di dunia. Tahun
1955, terinspirasi tulisan Gabriel Hanot -- wartawan dan editor
L'Equipe mengenai pembentukan Copa Latina, turnamen yang melibatkan
klub-klub Prancis, Spanyol, Portugal, dan Italia -- Bernabeu bertemu
Bedrignan dan Gusztáv Sebes di Hotel Ambassador di Paris, dan membentuk
turnamen yang kini bernama Liga Champions. Madrid
mendominasi Piala Champions dengan meraih trofi itu tahun 1956 sampai
1960, dan berhak atas trofi original dan hak mengenakan simbol UEFA
sebagai penghargaan. Tahun 1966, Madrid memenangkan Piala Champions kali
keenam dengan mengalahkan FK Partizan 2-1 di final. Saat itu Madrid
telah benar-benar menjadi tim dengan pemain dari berbagai kebangsaan,
dan dijuluki Ye-Ye Team. Ye-Ye
berasal dari yeah, yeah, yeah, chorus lagu Beatles berjuluk She Loves
You, karena sebelum laga empat anggota Real Madrid berpose dengan
pakaian Beatles dan wigs di surat kabar Dario Marca. Generasi Ye-ye juga
mencapai final Piala Champions 1962 dan 1964, tapi gagal menjuarainya.
Fans
Real Madrid melihat Atletico Madrid sebagai viable rival. Meski
didirikan tiga pelajar Basque di tahun 1903, Atletico Madrid populer
karena didukung para pembelot dari Marid FC. Namun bukan itu yang
membuat hubungan fans kedua tim tegang sepanjang massa. Pendukung Madrid
berasal dari kelas menengah, fans Atletico kebanyakan dari kelas
pekerja. Keduanya
bertemu kali pertama pada 21 February 1929. Madrid memenangkannya.
Rivalitas keduanya menyita perhatian internasional ketika di tahun 1959
bertemu di semifinal Piala Champions. Madrid memenangkan leg pertama 2-1
di Bernabeu, tapi kalah 1-0 di Metropolitano. Laga diulang, dan Madrid
menang 2-1.
Rivalitas
Real Madrid dengan Barcelona merupakan produk ketegangan politik
Castilians dan Catalan. Madrid adalah pusat pemerintahan dan keluarga
kerajaan. Di era diktator Jenderal Franco, Madrid merepresentasikan
kekuatan centripetal konservatif. Di
sisi lain, hampir semua ide modernisasi politik; republikanisme,
feneralisme, anarkisme, sindikalisme, dan komunisme, diperkenalkan di
Spanyol dan menguat di Barcelona. Fashion, filosofi, dan seni, masuk ke
Spanyol lewat Barcelona, sebelum diterima seluruh negeri. Rivalitas
keduanya tidak hanya berlangsung di Primera Liga Spanyol, tapi juga di
Eropa. Serta tidak hanya di dalam lapangan, tapi juga di semua aktivitas
bisnis olahraga. Di tahun 2000, kepergian Luis Figo ke Real Madrid
memicu kemarahan publik Katalan.
Real
Madrid beberapa kali pindah stadion. Mereka pernah bermain di Campo de
O'Donnell selama enam tahun, sejak 1912. Lalu pindah ke Campo de Ciudad
Lineal, yang hanya berkapasitas 8,000 penonton. Pada
17 Mei 1923, Madrid pindah Estadio Chamartín, yang berkapasitas 22.500
penonton. Dua dekade kemudian, Santiago Bernabeu Yeste melihat Estadio
Chamartín tak layak lagi. Sebuah stadion baru dibangun, dan diresmikan
pada 14 Desember 1947. Stadion itulah yang saat ini dikenal sebagai
Stadion Santiago Bernabeu. Stadion
semula mampu menampung 120 ribu penonton, tapi dimordenisasi dengan
tidak boleh ada penonton berdiri, menjadi berkapasitas 80.354 kursi. Pada
9 Mei 2006, Stadion Alfredo Di Stefano diresmikan. Di tempat inilah
Madrid menjalani latihan. Stadion ini berkapasitas 5.000 penonton, dan
fans hanya menyaksikan tim mereka berlatih.
Berbeda
dengan kebanyakan klub-klub di Eropa, Madrid -- sejak berdiri hinga
saat ini -- dimiliki dan dijalankan oleh socio, atau anggota kelompok
fans. Anggota
socio membeli tiket musiman. Jumlah mereka mencapai 68.670, dan
merekalah yang menjadikan Madrid sebagai klub yang mampu menarik
penonton terbanyak. Pada musim 2004-2005, jumlah penonton meningkat
menjadi rata-rata 71.900 per pertandingan. Di
bawah Florentino Perez, musim 2000-2006, Madrid menjalankan ambisinya
menjadi klub terkaya di dunia. Perez menjual kamp latihan ke kota Madrid
tahun 2001, dan melepas kepemilikan atas empat anak perusahaan; Repsol
YPF, Mutua Automovilística de Madrid, Sacyr Vallehermoso dan OHL, untuk
membayar utang dan membeli Luis Figo, Ronaldo, Zinedine Zidane, dan
David Beckham, yang membuat mereka dijuluki Los Galacticos.
Usai
musim 2004/2005, Madrid mengakhiri status Manchester United sebagai
klub berpenghasilan tertinggi di dunia selama delapan tahun. Penghasilan
Madrid naik 17 persen menjadi £190m, berkat keberhasilan
mengeksploitasi pasar Asia. Setelah era Perez berakhir, Madrid kembali
berada di bawah MU.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar